LINUX
Pengertian Linux :
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada
sistem operasi komputer
bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan
perangkat lunak bebas dan
sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya,
kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh
Linus Torvalds. Sistemnya,
peralatan sistem dan
pustakanya umumnya berasal dari
sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh
Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya
nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di
server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti
Intel,
Dell,
Hewlett-Packard,
IBM,
Novell,
Oracle Corporation,
Red Hat, dan
Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis
perangkat keras komputer, termasuk
komputer desktop,
superkomputer, dan
sistem benam seperti
pembaca buku elektronik, sistem permainan video (
PlayStation 2,
PlayStation 3 dan
XBox),
telepon genggam dan
router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (
vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX
tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti
Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (
opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah
distribusi Linux (
Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti
server web,
bahasa pemrograman,
basisdata,
tampilan desktop (
desktop environment) seperti
GNOME,
KDE dan
Xfce juga memiliki
paket aplikasi perkantoran (
office suite) seperti
OpenOffice.org,
KOffice,
Abiword,
Gnumeric dan
LibreOfficeLogo Linux (Tux) dimulai saat
Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah
Linus Torvalds
di patok oleh sekor Pinguin dan demam selama berhari. Ia berfikir bahwa
karakter pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya
itu. Maka diadakan sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang
baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil
menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.
Linux merupakan
sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu
1970-an hingga
1980-an. Linux menggunakan sebuah
kernel monolitik,
kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan,
periferal dan pengaksesan
sistem berkas.
Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.
Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel.
Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan
shell dan
peralatan-peralatan
yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas
kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap
dengan sebuah
antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas
X Window System
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada
kernel Linux dan komponen-komponennya yang
bebas dan
terbuka.
Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut,
walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan.
Beberapa lisensi perangkat lunak
bebas dan
sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip
copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian
copyleft harus juga merupakan
copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum,
GNU GPL, adalah sebuah bentuk
copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari
proyek GNU.
Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar
POSIX,
SUS,
ISO dan
ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.
Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam
bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi,
dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit
mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan
untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan
menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang
dinamakan
distribusi Linux.
Sebuah
distribusi Linux,
yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan
untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan
memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux.
Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi
sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat
lunak sistem dan
aplikasi
dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang
untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga
bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux
bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan
integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux
Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya.
Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri
dengan dasar kesukarelaan.
Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang
Red Hat lakukan dengan
Fedora.
Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama
Kelompok Pengguna Linux (
Linux Users Group
atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi,
pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara
gratis. Ada banyak juga komunitas
Internet
yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux.
Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang
memiliki ruang percakapan
IRC atau
newsgroup.
Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh:
LinuxQuestions.org dan forum
Gentoo. Distribusi Linux memiliki
milis dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.
Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux.
Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu
Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan.
Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas.
Groklaw
memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak
artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan
GNU dalam
proyek GNU.
Majalah Linux cetakan umumnya memiliki
cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.
Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa
perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan,
dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini
termasuk
Dell,
IBM,
HP,
Sun Microsystems,
Novell, dan
Red Hat.
Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit
mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor
individual dapat dilihat sebagai suatu
simbiosis.
Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan
mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna
kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari
distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket
tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau
untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain
adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan
perangkat keras.
Pemrograman di Linux
Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak
bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam
GNU toolchain, yang terdiri atas
GNU Compiler Collection (GCC) dan
GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk
Ada,
C,
C++,
Java, dan
Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator
tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah
Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk
Perl,
Ruby,
Python dan
bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah
C# dengan proyek
Mono yang disponsori oleh
Novell, dan
Scheme. Sejumlah
Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (
HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti
Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah
GNOME dan
KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan
GTK+ dan
Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk
Integrated development environment terdapat
Anjuta,
Code::Blocks,
Eclipse,
KDevelop,
Lazarus,
MonoDevelop,
NetBeans, dan
Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah
Vim dan
Emacs.
Penggunaan
Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di
komputer meja dan
peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan
arsitektur komputer,
sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan
aplikasi waktu nyata, atau lingkungan
desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya
perangkat lunak bebas.
Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif
dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler
untuk penggunaan secara umum.
Linux adalah sistem operasi yang di-
porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk
mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam
arsitektur komputer antara lain di perangkat
hand-held iPAQ berbasis ARM,
komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa
telepon bergerak hingga
superkomputer. Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur.
Fork kernel
ELKS dapat dijalankan di
mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau
Intel 80286, sementara
fork kernel
µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah
unit manajemen memori.
Sejarah Linux :
Pada tanggal 5
oktober 1991, Linus Benedict Torvalds, seorang mahasiswa Universitas
helsinki di Finlandia, mengungumkan pada sebuah newsgroup bahwa dia
telah berhasil menciptakan sebuah sistem operasi mirip UNIX yang sangat
sederhana yang diberi nama linux, yang dikembangkan dari sistem operasi
mirip UNIX.
Saat ini ,
Linux adalah sistem operasi mirip UNIX yang sangat komplit. Linux telah
menjadi "nafas segar" di arena sistem operasi. LInux bukan
lagi sekedar "proyek mini" yang dikerjakan oleh linus Torvalds
dkk, tetapi Linux telah tmbuh menjadi "saingan" bagi sistem
operasi besar lainya.
Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer.
Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan bagi merujuk kepada
keseluruhan edaran Linux (Linux distribution), yang selalunya
disertakan program-program lain selain Sistem Pengoperasian.
Contoh-contoh program adalah seperti Server Web, Bahasa Pengaturcaraan,
Basis Data, Persekitaran Desktop (Desktop environment) (seperti GNOME
dan KDE), dan suite kantor (office suite) seperti OpenOffice.org.
Edaran-edaran Linux telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari segi
kepopuleran, sehingga lebih populer dari versi UNIX yang propritari
(proprietary) dan mula menandingi dominasi Microsoft Windows dalam
beberapa kasus.
Linux menyokong banyak Perkakasan Komputer, dan
telah diguna di dalam berbagai peralatan dari Komputer pribadi sampai
Superkomputer dan Sistem Benam (Embedded System) (seperti Telefon
Mudahalih dan Perekam Video pribadi Tivo).
Pada mulanya, ia
dibuat dan digunakan oleh peminatnya saja. Kini Linux telah mendapat
sokongan dari perusahaan besar seperti IBM, dan Hewlett-Packarddan
perusahaan besar lain. Para penganalisa menujukan kejayaannya ini
disebabkan karena Linus tidak bergantung kepada vendor
(vendor-independence), biaya perkakasan yang rendah, dan kepantasannya
berbanding versi UNIX proprietari, serta faktor keselamatan dan
kestabilannya berbanding dengan Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga
menjadi bukti atas keunggulan model pembangunan sumber terbuka.
Sejarah
Kernel
Linux pada mulanya ditulis sebagai hobi oleh pelajar universitas
Finland Linus Torvalds yang belajar di Universitas Helsinki, untuk
membuat kernel Minix yang bebas dan dapat sunting. (Minix adalah projek
pelajaran menyerupai UNIX direka untuk mudah dan bukannya untuk
kegunaan perniagaan.) Versi 0.01 dikeluarkan ke Internet pada September
1991, Versi 0.02 pada 5 Oktober 1991. [1]
Berikutnya, beribu-ribu penulis program sukarelawan seluruh dunia telah menyertai projek ini.
Sejarah
sistem pengoperasian berdasarkan Linux berkaitan arat dengan projek
GNU, projek program bebas terkenal diketuai oleh Richard Stallman.
Projek GNU bermula pada 1983 untuk membuat sistem pengoperasian seperti
Unix lengkap — kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembangunan dan
seterusnya — dikarang sepenuhnya dengan Program Bebas. Pada 1991,
apabila versi pertama kerangka Linux ditulis, projek GNU project telah
menghasilkan hampir kesemua komponen sistem ini — kecuali kernel.
Torvalds dan pembangun kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka
supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan
Sistem Pengoperasian yang cukup berfungsi. Oleh itu, Linux melengkapkan
ruang terakhir dalam rancangan GNU.
Walaupun kernel Linux dilisensikan di bawah GNU General Public License, ia bukannya sebesar dari projek GNU.
Tux,
seekor Penguin, merupakan logo dan maskot bagi Linux. Linux adalah
tandaniaga (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux
terdaftar sebagai "Program sistem pengoperasian komputer bagi
penggunaan komputer dan operasi". Tandaniaga ini diletak setelah
berlaku suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della
Croce Jr mula menghantar surat kepada para pengedar Linux yang megklaim
tandaniaga Linux adalah kepunyaannya serta meminta royalti sebanyak 10%
dari mereka. Para pengedar Linux mulai mendorong agar tandaniaga yang
asal diberi kepada Linus Torvalds. Perlisensian tandaniaga Linux
sekarang dikendali oleh Linux Mark Institute.
Distribusi Linux
Lihat juga Distribusi Linux
Terdapat
banyak edaran atau distribusi Linux (lebih dikenali sebagai Distro),
yang dibuat oleh individu, grup, dan lembaga lain. Masing masingnya
mungkin disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan,
di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem
dalam komputer baru.
Inti bagi setiap edaran Linux adalah Kernel
Linux, koleksi program dari projek GNU (atau projek lain), shell, dan
aturcara utiliti seperti pustaka (libraries), Kompiler, dan Pengedit
(editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utiliti yang
bukan-GNU, bagaimanapun utiliti tersebut dapat diasingkan dan masih
menyediakan sistem ala-Unix. Beberapa contoh adalah aturcara dan
utiliti dari BSD dan Sistem Tetingkap-X (X-Window System). X
menyediakan Antaramuka Grafik (GUI) yang asas bagi sistem Linux.
Aplikasi Sistem Pengoperasian berdasarkan Linux
Pengguna
Linux, yang secara tradisinya perlu memasang dan melakukan konfigurasi
terhadap sistem sendiri, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding
pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut "hacker"
atau "geek". Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan
sifat ramah-pengguna dan makin luasnya pengguna edaran Linux. Linux
telah membuat pencapaian yang agak baik dalam pasaran komputer server
dan komputer tujuan khusus. Contohnya, mesin render gambar, dan servis
web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer "desktop".
Linux
merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari
Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP,Python. LAMP telah mencapai kepopuleran
yang luas di kalangan pembangun Web.
Linux juga sering digunakan
sebagai Sistem Pengoperasian Benam. Biaya Linux yang murah memungkinkan
penggunaannya dalam peralatan seperti Simputer, yaitu komputer biaya
rendah yang disasarkan pada penduduk berpendapatan rendah di
Negara-negara Membangun.
Dengan Persekitaran Desktop seperti KDE
dan GNOME, Linux menawarkan Antarmuka Pengguna yang lebih menyerupai
Apple Macintosh atau Microsoft Windows dari Antarmuka Baris Arahan
seperti Unix. Justru itu, lebih banyak program grafik dapat didapati
pada Linux, yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utiliti
komersil.
Pasaran serta dapatpakai
Linux yang pada awalnya
hanya merupakan sistem pengoperasian yang digunakan oleh peminat
komputer, telah menjadi sistem yang lebih Ramah-pengguna, dengan
antaramuka grafik yang berbagai macam aplikasi yang lebih mirip sistem
pengoperasian konsumer lain, dari baris arahan Unix. Namun kesan ini
telah menimbulkan kritikan ramai, termasuk dari penyokong Linux. Mereka
berpendapat bahwa Linux dan projek program bebas masih belum mencapai
faktor ke'dapatpakai'an yang memuaskan. Persoalan tentang
ke'dapatpakai'an Linux berbanding Windows atau Macintosh masih menjadi
isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux dalam komputer "desktop"
masih agak kecil tapi semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan
Pasaran IDC, besar pasaran bagi Linux pada tahun 2002 adalah 25% bagi
pasaran server, dan 2.8% bagi pasaran Komputer pribadi.
Bagi
mereka yang hanya biasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux
mungkin kelihatan lebih sukar disebabkan perbedaan dalam melakukan
berbagai kerja komputer. Dan lagi, lebih mudah untuk mencari sokongan
teknis bagi Windows atau Mac OS dibandingkan Linux. Tambahan lagi,
secara lazimnya pengguna perlu menukar program yang sering digunakan,
disebabkan program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan
yang agak terbatas, terutamanya permainan komputer). Faktor lain adalah
sifat ragu-ragu pengguna yang merasa susah untuk melepaskan sistem
pengoperasian mereka (banyak pengguna masih menggunakan versi Windows
yang lama). Selain itu, kebanyakan komputer didatangkan dengan Windows
sedia dipasang (preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan
perkembangan Linux yang agak lambat.
Walau bagaimanapun,
kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan
tidak bergantung pada vendor, telah menggalakkan penggunaan yang meluas
di kalangan koperasi dan kerajaan. Dalam situasi ini, halangan yang
disebut di atas dapat dikurangkan karena hanya aplikasi/utiliti yang
terbatas digunakan, serta kerja pentadbiran komputer (administration)
dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.
Terdapat
berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta ke'dapatpakai'an
Linux. Relevantive, (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhusus
dalam rundingan lembaga tentang ke'dapatpakai'an program, serta servis
web), telah membuat kesimpulan bahawa ke'dapatpakai'an Linux bagi
pekerjaan dengan komputer "desktop" adalah hampir sama dengan Windows
XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft)
mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of
Ownership) yang lebih tinggi berbanding Windows.
Linux juga
sering dikritik karena jadwal pembangunannya yang tidak dapat diduga.
Secara langsung, menyebabkan pengguna Enterprise kurang selesa dengan
Linux dibanding sistem pengoperasian lain (Sumber:Marcinkowski, 2003).
Pilihan yang banyak dalam edaran Linux juga dikatakan mengelirukan
konsumer, dan vendor program.
Instalasi
Proses
pemasangan yang sukar sering-kali menjadi penghalang bagi pengguna
baru, namun proses ini sekarang menjadi lebih mudah akhir akhir ini.
Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pengeluar PC (Komputer pribadi)
terbesar, komputer yang disedia-pasang dengan edaran Linux dapat
didapati. Ada juga edaran Linux yang dimana Linux di-boot secara terus
dari Live CD tanpa perlu memasangnya ke dalam Hard Disk. Contoh-contoh
edaran Linux berbentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix dan Gentoo.
Gambar ISO bagi CD untuk edaran Linux tersebut biasanya dapat dimuat
turun dari Internet, ditulis ke CD, dan selanjutnya membootkan CD
tersebut.
Konfigurasi
Konfigurasi bagi
kebanyakan setting Linux seringkali perlu dilakukan menerusi
penyuntingan berkas teks dalam direktori /etc. Terdapat juga utiliti
seperti Linuxconf dan GNOME System Tools yang bertujuan memudahkan
kerja ini dengan menyediakan antaramuka grafik. Namun baris arahan
merupakan cara paling lazim digunakan.
Dukungan
Dukungan bagi
Linux biasanya didapatkan menerusi peer(dalam konteks ini bermaksud
rakan dalam talian) - pengguna Linux lain di dalam forum internet,
newsgroup dan senarai mel. Kumpulan Pengguna Linux (LUG, Linux User
Group) telah didirikan di sulurh dunia untuk membantu pengguna lokal,
pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Bantuan termasuk pemasangan,
penggunaan, penyelenggaraan serta menggalakkan perkembangan sistem
Linux.
Pembekalan komersil bagi edaran Linux secara umumnya
mengamalkan model perniagaan dengan menyediakan sokongan. Sokongan
partai ketiga juga sudah tersedia
Skala Usaha Pembangunan Linux
Sebuah
studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap
Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa edaran ini berisi 30 juta baris kode
source (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya
COCOMO studi ini menunjukan bahwa edaran ini memerlukan waktu
pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan
dengan cara proprietasi konvensional. Dan akan memakan sekitar 1.08
miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk di kembangkan di Amerika Serikat.
Mayoritas
dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan,
termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan
Python.
Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel
Linux kernel mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari
total, Menunjukan bahwa mayoritas dari edaran Linux terdiri dari kode
yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.
"GNU/Linux"
Lihat Kontroversi Penamaan GNU/Linux
Disebabkan
utiliti-utiliti dari projek sistem pengoperasian bebas GNU - tanpa ini
sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif
pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem
(projek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna
edaran Linux dari projek Debian lebih cenderung menggunakan nama
tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".
Tindakan Undang-undang (Litigasi)
Artikel
utama: SCO Vs IBM Pada bulan Mac 2003, Kumpulan SCO (SCOG - SCO Group)
telah mengeluarkan saman terbatasap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah
memasukkan sebesar dari bahan intelektual milik SCOG ke dalam kernel
Linux, di mana ia merupakan pelanggaran terbatasap lisensi IBM untuk
menggunakan UNIX. Lisensi tersebut dikatakan dipegang oleh Kumpulan
SCO. Tambahan lagi, Kumpulan SCO juga telah mengirim surat kepada
beberapa lembaga dan memberi amaran tentang penggunaan Linux tanpa
lisensi dari kumpulan SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kumpulan
SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa yang mereka akan
menyaman pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus
beberapa kecaman oleh Kumpulan SCO terbatasap Novell, DaimlerChrysler,
dan AutoZone, selain saman balik oleh Red Hat dan pihak lain terbatasap
SCOGEra Pra 1990an
Era 1980-an merupakan akhir dari zaman keemasan
komputer mini -- komputer yang tidak secanggih "main-frame", namun
setiap sistem terdiri dari bongkahan besar. Nama-nama besar pada zaman
tersebut, seperti "DEC - Digital Equipment Corp.", "DG -- Data
General", "HP -- Hewlett Packard", "Honeywell -- Bull", "Prime", dan
beberapa nama lainnya. Setiap komputer mini ini, dijalankan dengan
sistem operasi tersendiri. Setiap sistem operasi ini tidak cocok
(kompatibel) dengan sistem operasi dari sistem lainnya. Sebuah program
yang dikembangkan pada sistem tertentu, belum tentu dengan mudah dapat
dijalankan pada sistem lainnya.
Masalah ini mulai teratasi
dengan sebuah sistem operasi yang lagi naik daun, yaitu UNIXTM. Sistem
UNIX ini dapat dijalankan pada berbagai jenis komputer. Selain
beroperasi pada komputer mini, UNIX pun dapat dioperasikan pada sebuah
generasi komputer "super mikro", yang berbasis prosesor 32 bit seperti
Motorola MC68000. Ya: pada waktu itu, Motorola belum terkenal sebagai
produser Hand Phone!
Sistem berbasis UNIX pertama di Universitas
Indonesia (1983) ialah komputer "Dual 83/20" dengan sistem operasi UNIX
versi 7, memori 1 Mbyte, serta disk (8") dengan kapasitas 20 Mbytes.
Sistem tersebut tentunya sangat "terbatas" dibandingkan komputer zaman
sekarang. Namun, penelitian dengan memanfaatkan komputer tersebut,
menghasilkan puluhan sarjana S1 UI. Tema penelitian S1 pada saat
tersebut berkisar dalam bidang jaringan komputer, seperti pengembangan
email (PESAN), alih berkas (MIKAS), porting UUCP, X.25, LAN ethernet,
network printer server, dan lainnya. Komputer "Dual 83/20" ini,
kemudian lebih dikenal dengan nama "INDOGTW" (Indonesian Gateway),
karena pada akhir tahun 1980-an digunakan "dedicated email" server ke
luar negeri. Sistem INDOGTW ini beroperasi non-stop 24 jam sehari, 7
hari seminggu.
Fungsi riset sistem tersebut di atas, digantikan
oleh komputer baru "INDOVAX", yaitu DEC VAX-11/750 dengan sistem unix
4.X BSD dengan memori 2 Mbytes, serta disk 300 Mbytes. Pada waktu itu,
sanga lazim menamakan satu-satunya VAX pada setiap institusi, dengan
akhiran "VAX". Contohnya: UCBVAX (Universitas Berkley), UNRVAX
(Universitas Nevada Reno), DECVAX (DEC), ROSEVAX (Rosemount Inc), MCVAX
(Amsterdam). Sistem ini pun kembali menghasilkan puluhan sarjana S1 UI
untuk berbagai penelitian seperti rancangan VLSI, X.400, dan sejenisnya.
Untuk
mewadahi para pengguna dan penggemar UNIX yang mulai berkembang ini,
dibentuk sebuah Kelompok Pengguna Unix (Unix Users Group) yaitu
INDONIX. Kelompok yang dimotori oleh bapak "Didik" Partono Rudiarto
(kini pimpinan INIXINDO) ini melakukan pertemuan secara teratur setiap
bulan. Setiap pertemuan ini akan diisi dengan ceramah kiat dan trik
UNIX, serta sebuah diskusi/ tanya-jawab.
Komputer mini -- yang
UNIX mau pun yang bukan -- dominan hingga pertengahan tahun 1980-an.
Komputer Personal (PC) masih sangat terbatas, baik kemampuannya, mau
pun populasinya. Bahkan hingga akhir 1980-an, PC masih dapat dikatakan
merupakan benda "langka" dan "mewah". Semenjak pertengahan 1980-an,
muncul sistem komputer "super-mikro" berbasis prosesor Motorola MC68000
dan sistem operasi Unix. Sejalan dengan ini, juga muncul PC/AT berbasis
prosesor Intel 80286 dan 80386 dengan sistem operasi XENIX/SCO UNIX.
Kehadiran
prosesor Intel 80286 (lalu 80386) telah mendorong pengembangan sistem
operasi dengan nama "XENIX". Harga sistem yang relatif murah, berakibat
kenaikan populasi sistem Unix yang cukup signifikan di Indonesia.
Aplikasi yang populer untuk sistem ini ialah sistem basis data Usaha
Kecil dan Menengah (UKM).
Pada awalnya, setiap sistem operasi
Unix dilengkapi dengan kode sumber (source code). Namun, hal tersebut
tidak berlaku untuk negara non-US (terutama non Eropa) akibat regulasi
ekspor US. Sebagai alternatif Prof. Andrew S. Tanenbaum dari VU
(Belanda) mengedarkan sebuah sistem Operasi sederhana dengan nama
"MINIX" (Mini Unix). Titik berat arah pengembangan MINIX ialah
sesederhana mungkin agar dapat dipelajari dengan mudah dalam satu
semester. Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia, tercatat
pernah membeli source code MINIX dua kali, yaitu versi 1.2 (1987) dan
versi 1.5 (1999).
Sebagai penunjang mata kuliah Sistem Operasi,
telah hadir MINIX (Mini Unix) yang bahkan dapat dijalankan pada PC
biasa tanpa HardDisk! Namun, MINIX memiliki dua keterbatasan bawaan.
Pertama, dititik-beratkan agar mudah dipelajari untuk keperluan
pendidikan. Akibatnya, dengan sengaja tidak dibuat canggih dan rumit.
Kedua, (pada awalnya) MINIX harus dibeli dengan harga lebih dari USD
100 per paket. Harga ini tidak dapat dikatakan murah bahkan untuk
ukuran kantong mahasiswa di luar negeri. Namun, MINIX telah digunakan
di Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia FUSILKOM UI,
FakUltas ILmu KOMputer UI) sebagai bagian dari kuliah sistem operasi
menjelang akhir tahun 1990an.
Besar kemungkinan, siapa pun
pengguna MINIX saat itu (termasuk penulis), pernah memiliki angan-angan
untuk merancang sebuah kernel "idaman" pengganti MINIX yang dapat --
"dioprek", "dipercanggih", dan "didistribusikan" -- secara bebas. Tidak
heran, Linus B. Torvalds mendapat sambutan hangat ketika tahun 1991
mengumumkan kehadiran sebuah kernel "idaman" melalui buletin USENET
News "comp.os.minix". Kernel ini kemudian lebih dikenal dengan nama
Linux. Namun, Linux tidak langsung mendapatkan perhatian di UI.
Era 1990an
Belum
jelas, siapa yang pertama kali membawa Linux ke Indonesia. Namun, yang
pertama kali mengumumkan secara publik (melalui milis pau-mikro) ialah
Paulus Suryono Adisoemarta dari Texas, USA, yang secara akrab dipanggil
Bung Yono. Ketika 1992, bung Yono berkunjung ke Indonesia membawa
distro SoftLanding System (SLS) dalam beberapa keping disket. Kernel
Linux pada distro tersebut masih revisi 0.9X (alpha testing), dengan
kemampuan dukungan jaringan yang sangat terbatas. Pada awal tahun
1990-an, kisaran harga sebuah ethernet board ialah USD 500; padahal
dengan kinerja yang jauh dibawah board yang sekarang biasa berharga USD
5.-. Dengan harga semahal itu, dapat dimaklumi, jika masih jarang ada
pengembang LINUX yang berkesempatan untuk mengembangkan driver ethernet.
Perioda
1992-1994 merupakan masa yang vakum. Secara sporadis, terdengar ada
yang mendiskusikan "Linux", namun terbatas pada uji coba. Kernel Linux
1.0 keluar pada tahun 1994. Salah satu distro yang masuk ke Indonesia
pada tahun tersebut ialah Slackware (kernel 1.0.. Distro tersebut cukup
lengkap dan stabil sehingga merangsang tumbuhnya sebuah komunitas GNU/
Linux di lingkungan Universitas Indonesia. Pada umumnya, PC menggunakan
prosesor 386 dan 486, dengan memori antara 4-8 Mbytes, dan hardisk 40 -
100 Mbyte. Biasanya hardisk tersebut dibuat "dual boot", yaitu dapat
dalam mode DOS atau pun Linux.
Slackware menjadi populer
dikalangan para mahasiswa UI, karena pada waktu itu merupakan
satu-satunya distribusi yang ada . Banyak hal-hal baru yang "dioprek"/
"setup". Umpama: yang pertama kali men-setup X11R4 Linux di UI ialah
Ivan S. Chandra (1994).
Tahun 1994 merupakan tahun penuh berkah.
Tiga penyelenggara Internet sekali gus mulai beroperasi: IPTEKnet,
INDOnet, dan RADnet. Pada tahun berikutnya (1995), telah tercatat
beberapa institusi/ organisasi mulai mengoperasikan GNU/Linux sebagai
"production system", seperti BPPT (mimo.bppt.go.id), IndoInternet
(kakitiga.indo.net.id), Sustainable Development Network (
www.sdn.or.id
dan sangam.sdn.or.id), dan Universitas Indonesia (haur.cs.ui.ac.id).
Umpamanya, Sustainable Development Network Indonesia (sekarang diubah
menjadi Sustainable Debian Network) menggunakan distribusi Slackware
(kernel 1.0.9) pada mesin 486 33Mhz, 16 Mbyte RAM, 1 Gbyte disk. Namun
sekarang, situs tersebut numpang webhost di IndoInternet.
Kehadiran
internet di Indonesia merangsang tumbuhnya sebuah industri baru, yang
dimotori oleh para enterpreneur muda. Mengingat GNU/ Linux merupakan
salah satu pendukung dari Industri baru tersebut, tidak dapat disangkal
bahwa ini merupakan faktor yang cukup menentukan perkembangan GNU/Linux
di Indonesia. Selama perioda 1995-1997, GNU/Linux secara perlahan mulai
menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan krismon 1997 pun tidak
dapat menghentikan penyebaran ini..
Contoh Linux :