Senin, 12 Maret 2012

 LINUX


Pengertian Linux :
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric dan LibreOfficeLogo Linux (Tux) dimulai saat Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah Linus Torvalds di patok oleh sekor Pinguin dan demam selama berhari. Ia berfikir bahwa karakter pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.
Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an. Linux menggunakan sebuah kernel monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.
Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.
Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.
Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux
Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora.
Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan forum Gentoo. Distribusi Linux memiliki milis dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.
Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.
Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.

Pemrograman di Linux

Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.

Penggunaan

Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan arsitektur komputer, sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.
Linux adalah sistem operasi yang di-porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam arsitektur komputer antara lain di perangkat hand-held iPAQ berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa telepon bergerak hingga superkomputer. Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur. Fork kernel ELKS dapat dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau Intel 80286, sementara fork kernel µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah unit manajemen memori.
Sejarah Linux : 
Pada tanggal 5 oktober 1991, Linus Benedict Torvalds, seorang mahasiswa Universitas helsinki di Finlandia, mengungumkan pada sebuah newsgroup bahwa dia telah berhasil menciptakan sebuah sistem operasi mirip UNIX yang sangat sederhana yang diberi nama linux, yang dikembangkan dari sistem operasi mirip UNIX. Saat ini , Linux adalah sistem operasi mirip UNIX yang sangat komplit. Linux telah menjadi "nafas segar" di arena sistem operasi. LInux bukan lagi sekedar "proyek mini" yang dikerjakan oleh linus Torvalds dkk, tetapi Linux telah tmbuh menjadi "saingan" bagi sistem operasi besar lainya. Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer. Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan bagi merujuk kepada keseluruhan edaran Linux (Linux distribution), yang selalunya disertakan program-program lain selain Sistem Pengoperasian. Contoh-contoh program adalah seperti Server Web, Bahasa Pengaturcaraan, Basis Data, Persekitaran Desktop (Desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan suite kantor (office suite) seperti OpenOffice.org. Edaran-edaran Linux telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari segi kepopuleran, sehingga lebih populer dari versi UNIX yang propritari (proprietary) dan mula menandingi dominasi Microsoft Windows dalam beberapa kasus.

Linux menyokong banyak Perkakasan Komputer, dan telah diguna di dalam berbagai peralatan dari Komputer pribadi sampai Superkomputer dan Sistem Benam (Embedded System) (seperti Telefon Mudahalih dan Perekam Video pribadi Tivo).

Pada mulanya, ia dibuat dan digunakan oleh peminatnya saja. Kini Linux telah mendapat sokongan dari perusahaan besar seperti IBM, dan Hewlett-Packarddan perusahaan besar lain. Para penganalisa menujukan kejayaannya ini disebabkan karena Linus tidak bergantung kepada vendor (vendor-independence), biaya perkakasan yang rendah, dan kepantasannya berbanding versi UNIX proprietari, serta faktor keselamatan dan kestabilannya berbanding dengan Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pembangunan sumber terbuka.

Sejarah
Kernel Linux pada mulanya ditulis sebagai hobi oleh pelajar universitas Finland Linus Torvalds yang belajar di Universitas Helsinki, untuk membuat kernel Minix yang bebas dan dapat sunting. (Minix adalah projek pelajaran menyerupai UNIX direka untuk mudah dan bukannya untuk kegunaan perniagaan.) Versi 0.01 dikeluarkan ke Internet pada September 1991, Versi 0.02 pada 5 Oktober 1991. [1]

Berikutnya, beribu-ribu penulis program sukarelawan seluruh dunia telah menyertai projek ini.
Sejarah sistem pengoperasian berdasarkan Linux berkaitan arat dengan projek GNU, projek program bebas terkenal diketuai oleh Richard Stallman. Projek GNU bermula pada 1983 untuk membuat sistem pengoperasian seperti Unix lengkap — kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembangunan dan seterusnya — dikarang sepenuhnya dengan Program Bebas. Pada 1991, apabila versi pertama kerangka Linux ditulis, projek GNU project telah menghasilkan hampir kesemua komponen sistem ini — kecuali kernel. Torvalds dan pembangun kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan Sistem Pengoperasian yang cukup berfungsi. Oleh itu, Linux melengkapkan ruang terakhir dalam rancangan GNU.

Walaupun kernel Linux dilisensikan di bawah GNU General Public License, ia bukannya sebesar dari projek GNU.
Tux, seekor Penguin, merupakan logo dan maskot bagi Linux. Linux adalah tandaniaga (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem pengoperasian komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Tandaniaga ini diletak setelah berlaku suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mula menghantar surat kepada para pengedar Linux yang megklaim tandaniaga Linux adalah kepunyaannya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para pengedar Linux mulai mendorong agar tandaniaga yang asal diberi kepada Linus Torvalds. Perlisensian tandaniaga Linux sekarang dikendali oleh Linux Mark Institute.

Distribusi Linux
Lihat juga Distribusi Linux
Terdapat banyak edaran atau distribusi Linux (lebih dikenali sebagai Distro), yang dibuat oleh individu, grup, dan lembaga lain. Masing masingnya mungkin disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem dalam komputer baru.

Inti bagi setiap edaran Linux adalah Kernel Linux, koleksi program dari projek GNU (atau projek lain), shell, dan aturcara utiliti seperti pustaka (libraries), Kompiler, dan Pengedit (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utiliti yang bukan-GNU, bagaimanapun utiliti tersebut dapat diasingkan dan masih menyediakan sistem ala-Unix. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan Sistem Tetingkap-X (X-Window System). X menyediakan Antaramuka Grafik (GUI) yang asas bagi sistem Linux.

Aplikasi Sistem Pengoperasian berdasarkan Linux
Pengguna Linux, yang secara tradisinya perlu memasang dan melakukan konfigurasi terhadap sistem sendiri, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut "hacker" atau "geek". Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna dan makin luasnya pengguna edaran Linux. Linux telah membuat pencapaian yang agak baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus. Contohnya, mesin render gambar, dan servis web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer "desktop".

Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP,Python. LAMP telah mencapai kepopuleran yang luas di kalangan pembangun Web.

Linux juga sering digunakan sebagai Sistem Pengoperasian Benam. Biaya Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti Simputer, yaitu komputer biaya rendah yang disasarkan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara Membangun.

Dengan Persekitaran Desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan Antarmuka Pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows dari Antarmuka Baris Arahan seperti Unix. Justru itu, lebih banyak program grafik dapat didapati pada Linux, yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utiliti komersil.

Pasaran serta dapatpakai
Linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem pengoperasian yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih Ramah-pengguna, dengan antaramuka grafik yang berbagai macam aplikasi yang lebih mirip sistem pengoperasian konsumer lain, dari baris arahan Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan kritikan ramai, termasuk dari penyokong Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan projek program bebas masih belum mencapai faktor ke'dapatpakai'an yang memuaskan. Persoalan tentang ke'dapatpakai'an Linux berbanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux dalam komputer "desktop" masih agak kecil tapi semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran bagi Linux pada tahun 2002 adalah 25% bagi pasaran server, dan 2.8% bagi pasaran Komputer pribadi.

Bagi mereka yang hanya biasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux mungkin kelihatan lebih sukar disebabkan perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, lebih mudah untuk mencari sokongan teknis bagi Windows atau Mac OS dibandingkan Linux. Tambahan lagi, secara lazimnya pengguna perlu menukar program yang sering digunakan, disebabkan program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang agak terbatas, terutamanya permainan komputer). Faktor lain adalah sifat ragu-ragu pengguna yang merasa susah untuk melepaskan sistem pengoperasian mereka (banyak pengguna masih menggunakan versi Windows yang lama). Selain itu, kebanyakan komputer didatangkan dengan Windows sedia dipasang (preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.

Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah menggalakkan penggunaan yang meluas di kalangan koperasi dan kerajaan. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di atas dapat dikurangkan karena hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta kerja pentadbiran komputer (administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.

Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta ke'dapatpakai'an Linux. Relevantive, (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhusus dalam rundingan lembaga tentang ke'dapatpakai'an program, serta servis web), telah membuat kesimpulan bahawa ke'dapatpakai'an Linux bagi pekerjaan dengan komputer "desktop" adalah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi berbanding Windows.

Linux juga sering dikritik karena jadwal pembangunannya yang tidak dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan pengguna Enterprise kurang selesa dengan Linux dibanding sistem pengoperasian lain (Sumber:Marcinkowski, 2003). Pilihan yang banyak dalam edaran Linux juga dikatakan mengelirukan konsumer, dan vendor program.

Instalasi
Proses pemasangan yang sukar sering-kali menjadi penghalang bagi pengguna baru, namun proses ini sekarang menjadi lebih mudah akhir akhir ini. Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pengeluar PC (Komputer pribadi) terbesar, komputer yang disedia-pasang dengan edaran Linux dapat didapati. Ada juga edaran Linux yang dimana Linux di-boot secara terus dari Live CD tanpa perlu memasangnya ke dalam Hard Disk. Contoh-contoh edaran Linux berbentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix dan Gentoo. Gambar ISO bagi CD untuk edaran Linux tersebut biasanya dapat dimuat turun dari Internet, ditulis ke CD, dan selanjutnya membootkan CD tersebut.

Konfigurasi
Konfigurasi bagi kebanyakan setting Linux seringkali perlu dilakukan menerusi penyuntingan berkas teks dalam direktori /etc. Terdapat juga utiliti seperti Linuxconf dan GNOME System Tools yang bertujuan memudahkan kerja ini dengan menyediakan antaramuka grafik. Namun baris arahan merupakan cara paling lazim digunakan.

Dukungan
Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan menerusi peer(dalam konteks ini bermaksud rakan dalam talian) - pengguna Linux lain di dalam forum internet, newsgroup dan senarai mel. Kumpulan Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan di sulurh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Bantuan termasuk pemasangan, penggunaan, penyelenggaraan serta menggalakkan perkembangan sistem Linux.

Pembekalan komersil bagi edaran Linux secara umumnya mengamalkan model perniagaan dengan menyediakan sokongan. Sokongan partai ketiga juga sudah tersedia

Skala Usaha Pembangunan Linux
Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa edaran ini berisi 30 juta baris kode source (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa edaran ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara proprietasi konvensional. Dan akan memakan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk di kembangkan di Amerika Serikat.

Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python.
Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux kernel mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total, Menunjukan bahwa mayoritas dari edaran Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.

"GNU/Linux"
Lihat Kontroversi Penamaan GNU/Linux
Disebabkan utiliti-utiliti dari projek sistem pengoperasian bebas GNU - tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem (projek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna edaran Linux dari projek Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".

Tindakan Undang-undang (Litigasi)
Artikel utama: SCO Vs IBM Pada bulan Mac 2003, Kumpulan SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan saman terbatasap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebesar dari bahan intelektual milik SCOG ke dalam kernel Linux, di mana ia merupakan pelanggaran terbatasap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX. Lisensi tersebut dikatakan dipegang oleh Kumpulan SCO. Tambahan lagi, Kumpulan SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan memberi amaran tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kumpulan SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kumpulan SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa yang mereka akan menyaman pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh Kumpulan SCO terbatasap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain saman balik oleh Red Hat dan pihak lain terbatasap SCOGEra Pra 1990an

Era 1980-an merupakan akhir dari zaman keemasan komputer mini -- komputer yang tidak secanggih "main-frame", namun setiap sistem terdiri dari bongkahan besar. Nama-nama besar pada zaman tersebut, seperti "DEC - Digital Equipment Corp.", "DG -- Data General", "HP -- Hewlett Packard", "Honeywell -- Bull", "Prime", dan beberapa nama lainnya. Setiap komputer mini ini, dijalankan dengan sistem operasi tersendiri. Setiap sistem operasi ini tidak cocok (kompatibel) dengan sistem operasi dari sistem lainnya. Sebuah program yang dikembangkan pada sistem tertentu, belum tentu dengan mudah dapat dijalankan pada sistem lainnya.

Masalah ini mulai teratasi dengan sebuah sistem operasi yang lagi naik daun, yaitu UNIXTM. Sistem UNIX ini dapat dijalankan pada berbagai jenis komputer. Selain beroperasi pada komputer mini, UNIX pun dapat dioperasikan pada sebuah generasi komputer "super mikro", yang berbasis prosesor 32 bit seperti Motorola MC68000. Ya: pada waktu itu, Motorola belum terkenal sebagai produser Hand Phone!

Sistem berbasis UNIX pertama di Universitas Indonesia (1983) ialah komputer "Dual 83/20" dengan sistem operasi UNIX versi 7, memori 1 Mbyte, serta disk (8") dengan kapasitas 20 Mbytes. Sistem tersebut tentunya sangat "terbatas" dibandingkan komputer zaman sekarang. Namun, penelitian dengan memanfaatkan komputer tersebut, menghasilkan puluhan sarjana S1 UI. Tema penelitian S1 pada saat tersebut berkisar dalam bidang jaringan komputer, seperti pengembangan email (PESAN), alih berkas (MIKAS), porting UUCP, X.25, LAN ethernet, network printer server, dan lainnya. Komputer "Dual 83/20" ini, kemudian lebih dikenal dengan nama "INDOGTW" (Indonesian Gateway), karena pada akhir tahun 1980-an digunakan "dedicated email" server ke luar negeri. Sistem INDOGTW ini beroperasi non-stop 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Fungsi riset sistem tersebut di atas, digantikan oleh komputer baru "INDOVAX", yaitu DEC VAX-11/750 dengan sistem unix 4.X BSD dengan memori 2 Mbytes, serta disk 300 Mbytes. Pada waktu itu, sanga lazim menamakan satu-satunya VAX pada setiap institusi, dengan akhiran "VAX". Contohnya: UCBVAX (Universitas Berkley), UNRVAX (Universitas Nevada Reno), DECVAX (DEC), ROSEVAX (Rosemount Inc), MCVAX (Amsterdam). Sistem ini pun kembali menghasilkan puluhan sarjana S1 UI untuk berbagai penelitian seperti rancangan VLSI, X.400, dan sejenisnya.

Untuk mewadahi para pengguna dan penggemar UNIX yang mulai berkembang ini, dibentuk sebuah Kelompok Pengguna Unix (Unix Users Group) yaitu INDONIX. Kelompok yang dimotori oleh bapak "Didik" Partono Rudiarto (kini pimpinan INIXINDO) ini melakukan pertemuan secara teratur setiap bulan. Setiap pertemuan ini akan diisi dengan ceramah kiat dan trik UNIX, serta sebuah diskusi/ tanya-jawab.

Komputer mini -- yang UNIX mau pun yang bukan -- dominan hingga pertengahan tahun 1980-an. Komputer Personal (PC) masih sangat terbatas, baik kemampuannya, mau pun populasinya. Bahkan hingga akhir 1980-an, PC masih dapat dikatakan merupakan benda "langka" dan "mewah". Semenjak pertengahan 1980-an, muncul sistem komputer "super-mikro" berbasis prosesor Motorola MC68000 dan sistem operasi Unix. Sejalan dengan ini, juga muncul PC/AT berbasis prosesor Intel 80286 dan 80386 dengan sistem operasi XENIX/SCO UNIX.

Kehadiran prosesor Intel 80286 (lalu 80386) telah mendorong pengembangan sistem operasi dengan nama "XENIX". Harga sistem yang relatif murah, berakibat kenaikan populasi sistem Unix yang cukup signifikan di Indonesia. Aplikasi yang populer untuk sistem ini ialah sistem basis data Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Pada awalnya, setiap sistem operasi Unix dilengkapi dengan kode sumber (source code). Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk negara non-US (terutama non Eropa) akibat regulasi ekspor US. Sebagai alternatif Prof. Andrew S. Tanenbaum dari VU (Belanda) mengedarkan sebuah sistem Operasi sederhana dengan nama "MINIX" (Mini Unix). Titik berat arah pengembangan MINIX ialah sesederhana mungkin agar dapat dipelajari dengan mudah dalam satu semester. Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia, tercatat pernah membeli source code MINIX dua kali, yaitu versi 1.2 (1987) dan versi 1.5 (1999).

Sebagai penunjang mata kuliah Sistem Operasi, telah hadir MINIX (Mini Unix) yang bahkan dapat dijalankan pada PC biasa tanpa HardDisk! Namun, MINIX memiliki dua keterbatasan bawaan. Pertama, dititik-beratkan agar mudah dipelajari untuk keperluan pendidikan. Akibatnya, dengan sengaja tidak dibuat canggih dan rumit. Kedua, (pada awalnya) MINIX harus dibeli dengan harga lebih dari USD 100 per paket. Harga ini tidak dapat dikatakan murah bahkan untuk ukuran kantong mahasiswa di luar negeri. Namun, MINIX telah digunakan di Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia FUSILKOM UI, FakUltas ILmu KOMputer UI) sebagai bagian dari kuliah sistem operasi menjelang akhir tahun 1990an.

Besar kemungkinan, siapa pun pengguna MINIX saat itu (termasuk penulis), pernah memiliki angan-angan untuk merancang sebuah kernel "idaman" pengganti MINIX yang dapat -- "dioprek", "dipercanggih", dan "didistribusikan" -- secara bebas. Tidak heran, Linus B. Torvalds mendapat sambutan hangat ketika tahun 1991 mengumumkan kehadiran sebuah kernel "idaman" melalui buletin USENET News "comp.os.minix". Kernel ini kemudian lebih dikenal dengan nama Linux. Namun, Linux tidak langsung mendapatkan perhatian di UI.

Era 1990an

Belum jelas, siapa yang pertama kali membawa Linux ke Indonesia. Namun, yang pertama kali mengumumkan secara publik (melalui milis pau-mikro) ialah Paulus Suryono Adisoemarta dari Texas, USA, yang secara akrab dipanggil Bung Yono. Ketika 1992, bung Yono berkunjung ke Indonesia membawa distro SoftLanding System (SLS) dalam beberapa keping disket. Kernel Linux pada distro tersebut masih revisi 0.9X (alpha testing), dengan kemampuan dukungan jaringan yang sangat terbatas. Pada awal tahun 1990-an, kisaran harga sebuah ethernet board ialah USD 500; padahal dengan kinerja yang jauh dibawah board yang sekarang biasa berharga USD 5.-. Dengan harga semahal itu, dapat dimaklumi, jika masih jarang ada pengembang LINUX yang berkesempatan untuk mengembangkan driver ethernet.

Perioda 1992-1994 merupakan masa yang vakum. Secara sporadis, terdengar ada yang mendiskusikan "Linux", namun terbatas pada uji coba. Kernel Linux 1.0 keluar pada tahun 1994. Salah satu distro yang masuk ke Indonesia pada tahun tersebut ialah Slackware (kernel 1.0.. Distro tersebut cukup lengkap dan stabil sehingga merangsang tumbuhnya sebuah komunitas GNU/ Linux di lingkungan Universitas Indonesia. Pada umumnya, PC menggunakan prosesor 386 dan 486, dengan memori antara 4-8 Mbytes, dan hardisk 40 - 100 Mbyte. Biasanya hardisk tersebut dibuat "dual boot", yaitu dapat dalam mode DOS atau pun Linux.

Slackware menjadi populer dikalangan para mahasiswa UI, karena pada waktu itu merupakan satu-satunya distribusi yang ada . Banyak hal-hal baru yang "dioprek"/ "setup". Umpama: yang pertama kali men-setup X11R4 Linux di UI ialah Ivan S. Chandra (1994).

Tahun 1994 merupakan tahun penuh berkah. Tiga penyelenggara Internet sekali gus mulai beroperasi: IPTEKnet, INDOnet, dan RADnet. Pada tahun berikutnya (1995), telah tercatat beberapa institusi/ organisasi mulai mengoperasikan GNU/Linux sebagai "production system", seperti BPPT (mimo.bppt.go.id), IndoInternet (kakitiga.indo.net.id), Sustainable Development Network (www.sdn.or.id dan sangam.sdn.or.id), dan Universitas Indonesia (haur.cs.ui.ac.id). Umpamanya, Sustainable Development Network Indonesia (sekarang diubah menjadi Sustainable Debian Network) menggunakan distribusi Slackware (kernel 1.0.9) pada mesin 486 33Mhz, 16 Mbyte RAM, 1 Gbyte disk. Namun sekarang, situs tersebut numpang webhost di IndoInternet.

Kehadiran internet di Indonesia merangsang tumbuhnya sebuah industri baru, yang dimotori oleh para enterpreneur muda. Mengingat GNU/ Linux merupakan salah satu pendukung dari Industri baru tersebut, tidak dapat disangkal bahwa ini merupakan faktor yang cukup menentukan perkembangan GNU/Linux di Indonesia. Selama perioda 1995-1997, GNU/Linux secara perlahan mulai menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan krismon 1997 pun tidak dapat menghentikan penyebaran ini..
Contoh Linux :






Selasa, 21 Februari 2012

bocoran jingga untuk matahari

Add caption

sesuai janji gue kemarin, gue bakal balik lagi bawa "sedikit" bocoran tentang JUM, dan sekarang gue tepatin! kalian seneng kan seneng ??!! ngaku deh ngaku! girang kan gue kasih bocoran ??! iya kan ??! (gue kayak mau ngebunuh yaa) hahahaahh =D umm, bocoran ini bukan gue yang asal nebak loh yaa, selain gue bukan dukun, gue gak punya hati buat nebaknya, soalnya kalo gue sih jujur nebaknya Ari itu gak bakal sama Tari... kenapa ???? soalnya feeling gue Ari endingnya sama gue #plak -_____- intinya bocoran ini gue dapet dari hasil kongres luar biasanya mbak Esti di Istora Senayan kemarin. gue gak dateng langsung ding, cuma kalian tau lah mata2 gue ada dimana2 ^_^v peace bro sist!! intinya lagi, percaya gak percaya inilah bocorannya, cekidott! Nb : gue bikin per-kolom yaa biar gak riweeuuh.. Nb lagi : siapin tissue guys, gue sejak tau bocoran ini udah ngabisin tissue 2 bal T.T

Pertama...
di JUM nanti Tari sempet jadian sama Ata (belum jelas karna apa) tapi endingnya Tari tetep sama Ari kok :)

Kedua...
yang Ata bilang di akhir JDE bakal bikin Tari lebih sering nangis (kalo lupa, mending baca lagi di halaman2 terakhir JDE) itu si Ata gak nyakitin Tari secara fisik kok, si Tari kena dampaknya aja secara batin gitu.

Ketiga...
soal dendam Angga, ternyata orang yang "bermasalah" sama Angga di masa lalu itu Ata, bukan Ari! makanya itu selama ini Angga gak sampe ngabisin Ari kan ?? soalnya waktu Angga liat mata Ari, dia gak liat sorot mata yang sama dengan orang yang "bermasalah" sama dia di masa lalunya itu. Angga pernah digebukin (semacem tawuran gitu) tapi ternyata yang gebukin itu Ata, bukan Ari!

itu tiga poin penting tentang bocoran yang dikasih mbak Esti, bocoran2 kecil yang lain ada lagi : bokapnya Ari bakal muncul di JUM dan masalah keluarga Ari bakal terungkap, Vero bener2 bikin hari demi hari Tari gak tenang (udah cukup Ver, inget dosa lo ckck)

gue yakin poin pertama yang paling bikin kalian GALAU ampun2an, iya kan iya kan ??!! sama berarti huhuu :( dan yang gue tangkep dari bocoran ini, kayaknya ARI SAMA TARI BAKAL TERSIKSA BATINIAH BANGET YAA T.T huaaaaa *nangis di pojokan* *pingsan* tapi tapi tapi semuanya gak jadi masalah, GUE YAKIN DAN PERCAYA SAMA KEKUATAN CINTA MEREKA!! toh pada akhirnya mereka bakal bahagia, dunia serasa milik berdua, yang laen ngontrak :p

oke, kayaknya cukup segini dulu dongeng gue di subuh yang cerah ini (catatan : gue posting ini jam 4 subuh) karna title gue sebagai insomners sejati >,< kalo ada salah2 kata gue minta maaf, kepada Allah gue selalu mohon ampun.. see you for the next entry guys

Kamis, 16 Februari 2012

jingga dalam elegi

Jingga dalam Elegi


  • Pengarang               :    Esti Kinasih
  • Genre                      :    Drama
  • Tebal                       :    392 hlm ; 20 cm
  • Penerbit                   :    Gramedia
  • Harga                      :    50.000 IDR
  • Pertama terbit          :    2011
  • Cetakan ke-4            :    Mei 2011
  • Tanggal Beli             :    27 Juni 2011
Sejak peristiwa pagi hari saat melihat mata Tari bengkak, Ari jadi penasaran. Benarkah itu hanya karena Ari menghapus nomor HP Ata dari HP Tari, ataukah karena Angga? Kalau memang karena Angga yang notabene musuh bebuyutan Ari, Ari ingin tahu apa yang telah dilakukan cowok itu terhadap Tari. 
Setelah menemukan a shoulder to cry on pengganti Angga dalam diri Ata, perlahan-lahan Tari mulai melupakan Angga. Sikap Ata yang bertolak belakang dengan Ari membuat Tari nyaman bersama Ata. Ia pun curhat habis-habisan kepada Ata yang lembut, penuh perhatian, baik hati, dan yang baru belakangan Tari sadari berhasil membuat jantungnya berdebar tak keruan. Gangguan dan intimidasi Ari sampai tidak diacuhkannya. Inilah yang membuat Ari makin salah tingkah-kini saingannya bukanlah Angga, melainkan saudara kembarnya sendiri.
Namun, saat Tari merasa telah menemukan pelabuhan hatinya, satu rahasia besar perlahan-lahan terkuak.
Tari merasa… lambat laun Ata semakin mirip Ari….
Review :
Kini Ari semakin mati-matian ngerjain Tari. Bener-bener ngerjain. Bahkan pake cicak segala trus si Tari pingsan. Hew, cara yang aneh buat pedekate. Tapi ya, sepertiga awal aku baca buku ini, aku ngerasa kemunculan Ata tu lebih dominan daripada Ari. Ata sering ke Jakarta buat ketemuan ma Tari. Bahkan sekarang Ata lebih berani buat ngajak Tari ngedate walaupun beberapa kali harus mengusir Fio dengan halus biar Ata bisa pergi berdua aja sama Tari. Yang lucu, Ata jadi sering nyuap Fio pake entah itu roti keju buatan hotel, atau bahkan sekarung film Korea biar Fio nggak jadi pergi sama Tari. Ckck..
Oia, diceritakan kalo Ata udah tahu rumah Ari, dan ia ngajak Tari buat liat sekilas. Maksudku ‘sekilas’ emang bener-bener sekilas. Soalnya Ata selalu memacu mobilnya kenceng kalo lewat depan rumah Ari, jadi Tari harus pasang mata baek-baek kalo mau liat. Tapi rupanya Tari jatuh cinta berat sama rumah mewah Ari. Kenapa? Soalnya rumahnya serba matahari.. Bahkan ada dua patung Helios ―dewa matahari Yunani Kuno― di gerbang rumah Ari. Tari bahkan berulang kali meminta Ata buat lewat depan rumah Ari hanya untuk mendapatkan lebih detail rumah Ari yang ada di dalam sebuah perumahan elit itu. Wah, ampuun.. Sampai suatu kali hampir aja mereka kepergok karena waktu lewat, motor Ari nangkring di carport rumah itu, dan pintu depan rumah terbuka sedikit. Untuk mengetahui apakah Ari tahu mengenai Tari yang sudah mengetahui ―halah― rumah Ari, Tari mengintai gelagat Ari di sekolah. Apakah ada perubahan. Secara, selain Ari punya saudara kembar, fakta keberadaan rumah Ari yang misterius itu merupakan rahasia besar Ari yang kedua. Jadi pasti tamat riwayat Tari kalau Ari sampai tahu cewek itu tahu mengenai rumahnya. Tapi setelah beberapa hari mengintai dan dikerjain, Tari dan Fio sepakat kalau Ari tidak tahu mengenai ini.
Nah inget kan, kalo di review ku mengenai buku Jingga dan Senja, aku curiga kalo Ata sama Ari itu sebenernya satu orang yang sedang memainkan peran besar..? Dari awal aku baca buku ini aku selalu berpegangan sama keyakinan itu, jadi aku selalu menghubung-hubungkan kalo Ata lagi muncul sementara Ari nggak ada. Tapiii, suer, ada saat keyakinanku itu goyah. Soalnya waktu Ata ma Ari lagi ngedate trus ada SMS dari Ari yang bilangnya ngelihat mereka berdua, dan nada SMSnya itu marah banget, aku masih mikir, “ah, ini masih bisa akal-akalan Ari aja. Dia punya cara buat pura-pura nelpon dan SMS Tari disaat cewek itu ada di sebelah Ata.”. Tapi kemudian aku jadi semakin semangat baca karena tiba-tiba ada ‘Ari’ yang menghadang mobil mereka di jalan. Bahkan Ari merusak dan memecahkan spion mobil Ata sementara Ata dan Tari ada di dalam mobil. Tapi sayangnyaa, cowok yang mengendarai motor hitamnya Ari itu pake jaket dan helm, jadi nggak keliatan bener-bener Ari bukan di dalamnya. “Hahh.. kalo gini bisa jadi Ari nyuruh Oji atau siapa kek buat ngebantuin dia pura-pura jadi ‘Ari’”, pikirku kemudian.
Pasca insiden itu, Tari merasa aneh karena selama empat hari kedepan Ari nggak ngegangguin dia. Trus nanti ada saat dimana Ari merenungkan tentang perbuatannya dan ia merasa menyesal tapi memutuskan bahwa ia tidak bisa mundur lagi dari ‘cara ini’. Naaah.. Inilah yang kembali meyakinkanku bahwa Ata itu ya Ari! Ampuunn..
Tapi ternyata setelah empat hari inilah masa tenang itu berlalu. Ari kembali menghantui Tari. Tapi sayangnya kali ini dengan pengakuan-pengakuan yang membuat Tari marah dan bingung. Dengan santainya Ari mengatakan bahwa Ata itu nggak jauh beda sama Ari. Ata itu perokok berat, tukang berantem ―lebih parah dari Ari, trus Ata itu raja trek-trekan, tukang mbolos, dan yang lebih parah jago minum alkohol. Jelas aja Tari marah dan menuduh Ari telah memfitnah Ata. Saat Tari dengan kemarahannya pergi meninggalkan Ari, Ari dengan sigap mengejar, menarik, dan memeluk Tari. Hanya sekejap. Tapi berefek besar. Tari membeku di tempat dan mencerna kalimat yang di bisikkan Ari bahkan hingga cowok itu berlalu.  “Gue pingin banget meluk elo. Udah nggak inget lagi sejak kapan gue harus mati-matian nahan diri.”. Weeeew….
Beberapa hari kemudian, karena Tari tidak menjawab telepon dan SMS-SMS Ata, Ata nekat nemuin Tari dengan mencari anak itu di setiap bus yang biasa Tari tumpangi. Di bus kesembilan akhirnya Tari ketemu. Mereka pun lalu turun dan kembali ke mobil Ata, lalu pergi ke sebuah taman kota dimana Ata kemudian bercerita panjang lebar. Ata mengakui bahwa semua yang Ari bilang mengenai kebiasaannya itu benar. Ata juga curhat mengenai keluarganya. Diluar dugaan, ternyata Tari menerima semua ini dengan tenang. Mereka pun lalu jalan-jalan setelah perasaan lega melingkupi Ata. Mereka menemukan deretan kios-kios barang bekas dimana nanti Tari menemukan sebuah mesin jahit kuno yang mirip dengan yang mamanya punya dan ia berceloteh menceritakan perihal mesin jahit pemberian neneknya itu dan tentang serunya kalau sedang mengunjungi neneknya di desa. Tanpa Tari sadari, ternyata Ata sedang syok berat karena ia melihat sebuah benda, entah apa, yang membangkitkan memorinya. Bahkan Ata sampai pucat layaknya mayat dan harus bersandar ke tiang lampu untuk menopangnya. Tari cemas setengah mati melihat tingkah Ata yang aneh ini. Apalagi Ata langsung menarik Tari kembali ke mobil dengan ketergesaan dan mengantarnya pulang. Namun rupanya Ata tidak mengantarnya sampai rumah karena cowok itu menghentikan sebuh taksi buat Tari namun tidak seperti kebiasaan, Ata langsung kembali ke mobil tanpa mengucapkan pamitan atau apa. Tari yang cemas dan bingung langsung meminta pak sopir buat ngikutin mobil Ata yang tadi langsung berputar balik. Tari tahu kemana Ata pergi. Benar saja, Ata kembali ke pasar barang bekas tadi dan kembali berdiri di depan kios yang membuatnya terus membeku, bahkan hanya berdiri dengan mata terpaku hingga lewat waktu kios itu tutup, pukul lima sore. Tari yang mengamati tingkah Ata dari kejauhan semakin cemas saat melihat cowok itu malah mundur dan bersandar pada tiang lampu tadi dan lalu terduduk lemas dengan kaki tertekuk namun tetap menatap kios. Bahkan SMS Tari kirim yang ringtone-nya jelas-jelas keras tidak menyadarkan Ata dari lamunan. Ada apakah ini??
Ternyata mesin jahit itulah masalahnya! Hari berikutnya, Ari yang mati-matian ingin mendapatkan mesin jahit itu. Bahkan ia rela harus membayar tiga kali lipat untuk mesin jahit kuno ini. Namun sayangnya mesin itu sudah milik orang lain. Dengan lunglai Ari pergi dari kios dan pergi kesekolah untuk melepas frustasinya. Seharian penuh ia membuat masalah. Membuat keonaran. Tari semakin bingung dengan tingkah kedua kembar ini. Bahkan anehnya, Ari juga mendatangi rumah Tari saat Tari disekolah hanya untuk melihat ibu tari menjahit dan keadaan ini serta merta menarik Ari sendiri kedalam kenangan masa kecilnya.
Sumpah. Esti Kinasih ini bikin aku bingung setengah mati. Terlalu banyak tanda tanya yang ia buat. Walaupun aku hampir yakin sepenuhnya bahwa Ari dan Ata itu satu orang yang sama, kini Esti Kinasih kembali memberikan misteri dan membuatku berspekulasi, mungkinkah kalau ternyata Ari DAN Tari itu satu ibu???? Gilak.. Bikin bingung abis. Tapi kalau satu ibu, kenapa Ibu Tari nggak sadar kalau Ari itu anaknya? Kalau emang satu ibu lho yaa.. Tapi ya ampun. Hal ini masih tetap dijadikan misteri sampai hampir akhir cerita. Yang bikin aku terperangah, ada satu paragraf yang membuatku tercengang dan membuatku berulang kali membacanya untuk mengerti apa maksud kalimat itu. “… Hanya ada lingkaran dekapan kuat kedua lengan Ari pada gadis yang menyandang nama yang sama dengan dirinya dan seseorang yang pernah berbagi rahim sang mama dengannya…” Alamak.. Ambigu nyaa.. Tapi ternyata aku salah terka.. hha.. harap maklum, kan cuma main tebak jalan cerita, aku =p
Ata mulai menghilang. Ponselnya tidak pernah aktif. Kini sikap Ari berubah, ia menjadi pribadi Ata dan semakin menunjukkan cinta kasihnya pada Tari. Hanya Tari yang terus dibuat bingung dengan sikap Ari yang aneh ini. Suatu ketika Ari membuat Tari ketakutan dengan berkata bahwa Ata harus mati. Jelas aja Tari mencernanya secara harfiah. Ia dan Fio jadi bingung dan takut. Ari berkata ia akan mengizinkan Ata pamit dengan Tari. Benar saja, dua hari kemudian, sepulang sekolah Ata muncul di halte bis tempat Tari dan Fio menunggu angkutan mereka. Ata dan Tari ngobrol dan Ata meminta bantuan Tari, yaitu nemenin cowok itu datang kerumah Ari buat ketemu langsung dengan tu cowok. Tiga hari kemudian, mereka berdua beneran pergi kerumah Ari, dan apa yang terjadi? Segalanya runyam! Kacau.. Dan apa yang kutebak bener! Sosok Ata itu antara ada dan tiada.. Hew.. Rupanya Ari memang berperan jadi Ata, namun sosok Ata memang nyata. Ari memang punya kembaran, namun ia tidak pernah tahu keberadaannya. Ya ampun.. Aku baca bagian segala kerumitan hidup sosok Ari tu bener-bener kasian.. Dampak perpisahan dan ditinggalkan oleh keluarga, apalagi dua sosok terpenting dalam hidupnya, sang ibu dan sang kembaran =’( dan sekarang Tari pun meninggalkannya. Tari terlalu marah dan kecewa. Wajar sih kalo kubilang.
Tapi ada satu bagian yang aku suka juga. Yaitu bagian dimana akhirnya Ari memberitahukan kenyataan hidupnya pada kedua sohib baiknya, Oji dan Ridho. Kedua sosok ini sangat ―sangat― menyentuh hati. Sangat… keren. Persahabatan yang mereka tawarkan juga sangat ―sangat― manis. Belum lagi saat akhirnya Ari mengungkapkan keberadaan rumah Ari kepada mereka, ya ampun.. aku ngebayangin wajah kagum dan nggak percaya mereka pastilah sangat lucu ^^
Dan akhirnya, teman-teman… Ari mengetahui keberadaan sang Ibu dan Ata! Ya ampuuuun, aku terharu bangeeet! Ata manis banget.. Kini mereka berdua tinggal di Malang, tinggal dengan nenek dan kakeknya, karena Ibunya nggak sanggup menyekolahkan Ata di Jakarta. Bahkan ternyata Ata harus kerja juga. Hhuhuhu.. Gimana nggak trenyuh coba?! Yang satu hidup enak, yang satu hidup susah. Memang udah sering sih tema tentang saudara kembar yang terpisah dimana yang satu hidup senang yang satu hidup susah. Tapi rasanya tetep beda kalau cerita ini tertuang dalam bentuk tulisan. Perasaan sang tokoh tu lebih bisa tersalurkan, lebih tergambarkan. Hadoh, aku paling ―paling― suka sama bagian ini deh..
Tapi sayangnya, lagi-lagi kita harus menunggu. Buku ketiga dan terakhir dari trilogy ‘Jingga dan Senja’ ntah kapan baru terbit. Semoga tidak membutuhkan waktu lama. Habisnya aku bener-bener penasaran. Awalnya Ata emang manis banget.. Tapi kok di akhir cerita Ata lagi-lagi bikin tanda tanya besar yaa.

jingga dan senja

Resensi Novel "Jingga dan Senja"

Benda dan Bayangan..


Judul Novel : Jingga dan Senja
Penulis : Esti Kinasih
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : Februari 2010, Cetakan I
Tebal : 313 halaman
Harga : Rp 35.000,00

Kemiripan dua buah nama ternyata bisa dijadikan sebagai alasan yang kuat untuk bersama. Bukan merupakan nama biasa yang pada umumnya dapat ditemui di masyarakat pada umumnya. Akan tetapi, lebih mengacu kepada suatu identitas unik dan bersifat fenomenal. Tidak dapat dikatakan “kuno” atau “berlebihan”, namun itulah kenyataannya. Walaupun memiliki perbedaan pada nama pertama dan kedua, tetapi makna katanya tetap sama. Memusat pada satu titik terpenting dalam jagat raya.Satu titik terpenting saat kembali ke peraduaannya. Dua panggilan inilah yang digunakan Esti Kinasih dalam novelnya yang berjudul Jingga dan Senja.

Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan anak remaja yang dibumbui dengan romansa cinta serta hal lainnya, seperti persahabatan hingga pada aksi tawuran sekolah. Berlatar di sebuah sekolah menengah tingkat atas Jakarta dengan segala hal yang berbau kehidupan ABG sekarang, membuat semua siswa-siswinya mengikuti trend yang berkembang di masa sekarang. Termasuk aksi jagoan para siswa SMA Airlangga yang “rela mati demi mempertahankan negara”, begitu semboyan mereka. Pertemuan dua insan dengan nama yang tidak jauh beda di “medan tempur”, menjadi hidangan awal timbulnya konflik baru.

Suasana inilah yang menjadikan karya perempuan berzodiak Virgo tersebut menciptakan kegemparan yang luar biasa di jejaring sosial maupun forum-forum diskusi dunia maya. Ditambah lagi aksi nekatnya membuat para pembaca ingin marah, gelisah, dan tak karuan. Resentator yang juga merangkap sebagai teenlit lovers dengan tidak sungkan mencap bahwa karya Esti Kinasih kelima ini merupakan karya yang belakangan mengguncang animo dunia pembaca cerita fiksi dan teenlit lovers, khususnya kaum hawa.

***
NOVEL dibuka dengan aksi lempar-melempar bom-bom molotov padat alias batu, dari tempat-tempat penyimpanan rahasia di dalam dan di sekitar area SMA Airlangga. Penyerangan oleh musuh bebuyutan yakni SMA Brawijaya mengharuskan sekelompok siswa Airlangga dengan julukan “Pasukan Kamikaze” rela terlibat tawuran dan tidak peduli risiko yang akan dihadapi nantinya. “Sial! Si oranye itu kena kutuk, kali ya? Lagi-lagi terlibat tawuran!” desisnya. “WOI! COVER-IN GUE!” teriak pentolan SMA Airlangga yang bernama Ari itu kepada para “prajuritnya”. (hlm.46)

Hal yang wajar baginya mengatakan itu, karena gadis bernuansa oranye itu bukan kali ini saja terlibat tawuran, walaupun tanpa disengaja. Demi menyelamatkan gadis itu dan seorang temannya, Ari bergegas mencapai tempat kedua siswi itu. Hal yang sama juga dilakukan oleh Angga sang leader SMA Brawijaya. Kalah jarak dan pertahanan mengakibatkan Ari gagal menyelamatkan mereka.

Ari. Nama yang sudah tidak asing lagi bagi seluruh murid di sekolahnya. Sepenggal nama yang selalu keluar dari mulut guru-guru dan bahkan kepala sekolah. Seorang biang onar sekolah yang sangat ditakuti oleh adik kelas dan teman-temannya ini, dijuluki misterius karena tak ada seorang pun yang tahu bahkan Oji, sahabatnya sendiri mengenai keberadaan rumahnya. “Sejenis macan tertidur di dalam dirinya”. Yang orang lain tidak pernah tahu apa yang salah dengannya. Para guru sudah capek hati mengomel padanya. Ulahnya yang tak karuan dapat menembus pertahanan guru-guru yang sedang menjalankan puasa Senin-Kamis. Meskipun begitu, Ari dikenal dengan sifatnya yang tidak pelit dan setia pada teman-temannya. Hal paling mengagetkan lagi adalah Ari termasuk jajaran siswa yang masuk peringkat 10 besar di kelasnya yang notabenenya adalah kelas unggulan itu. Padahal biasanya, biang onar identik dengan bodoh. Kenyataannya, Ari membuat pengecualian dalam hal itu. (hlm.16)

Kedua gadis yang dijadikan sandera saat tawuran telah dibebaskan, karena tunduknya seorang Ari pada anak-anak SMA Brawijaya. Hal yang langka, namun apa boleh buat. Meskipun Ari pembuat onar, ia tidak pernah mau melibatkan wanita dalam tawuran. Prinsip itu selalu dipegangnya teguh. Sama halnya seperti Angga. Namun, aksinya yang memboyong kedua siswi itu ke sekolahnya, sekonyong-konyong menjadi pertanyaan besar bagi Ari. Tatapan mata Angga yang tajam seolah-olah menunjukkan aksi “perang” tersebut sebagai dendam pribadi secara tak langsung yang tak diketahui atau mungkin terlewatkan oleh Ari.

Selidik punya selidik, ternyata Ari dan Tari, demikian nama gadis berpernak-pernik oranye itu, memiliki satu rahasia besar. “Lo percaya nggak kalo gue bilang kita berdua kayak benda dan bayangan? Lo bayangan gue dan gue bayangan elo,” ucap Ari pelan mulai mengatakan bagian prolog. Jingga Matahari (Tari) dan Matahari Senja (Ari). Bukan terlalu melankolis, tetapi kemiripan nama itu mendasari Ari harus memiliki Tari seutuhnya. Dia beranggapan bahwa Tari itu adalah soulmate-nya. (hlm. 98)

Ari yang selama ini tidak peduli dengan wanita, tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan cara apapun. Kontan, berita itu mengguncang satu sekolahan. Terutama sekelompok siswi yang menyebut diri mereka “The Scissors” yang digawangi oleh Veronica. Tatapan sinis dan kecaman dari Vero and the genk tidak menggoyahkan tekad Ari.Segala cara dilakukan Ari untuk memikat hati seorang Tari. Namun, hal itu tidaklah mudah. Dulu, Tari memang sangat mengagumi Ari sebagai “dewa penolongnya”, saat Ari dengan gentle-nya melindungi Tari dari sengatan sinar matahari pada waktu upacara. Namun sekarang, semakin Ari berusaha mendekatinya, semakin mati-matian Tari menjauhkan diri. Predikat buruk Ari jelas membuat Tari tidak ingin berurusan dengan lelaki itu. Ditambah lagi, Angga, musuh bebuyutan Ari juga melaksanakan aksi pedekate terhadap Tari. Angga bertekad mendapatkan gadis itu, demi membalaskan dendam masa lalunya kepada Ari. Baik Ari maupun Angga saling 'kejar-kejaran' dalam bersaing untuk menjadikan Tari sebagai pacar. Sikap baik dan sabar yang ditunjukkan Angga jelas lebih menggetarkan hati Tari dibandingkan sifat pemaksa dan keras dari Ari. Hal ini sontak menggelakkan amarah Ari. Ia terus melancarkan serangan-serangan pada Angga. Namun, Angga tetap tersenyum menghadapi segala tindak-tanduk Ari dan puas karena “jebakannya dimakan”.

“Sepupunya Angga ada di kelas sepuluh tiga. Cewek. Namanya Anggita Prameswari,” ucap Ridho pelan. Senyum simpul seketika mendarat di bibir Ari. Ia menjadikan Gita sebagai pion agar Angga mundur melawan Ari. Karena itu, Angga tidak bisa lagi berkomunikasi langsung dengan Tari. Tari bingung dan sedih saat tahu tentang itu. Ia tidak tahu lagi siapa yang akan menjadi sandarannya apabila teror-teror lainnya dilancarkan oleh Ari.

Tanpa disengaja atau tidak, kembali Tari bertemu dengan sosok yang sangat mirip dengan Ari di foodcourt, bahkan mungkin lelaki itu adalah Ari. Namun, setelah terjadi pembicaraan diantara keduanya, tahulah Tari bahwa lelaki itu adalah kembaran Ari yang bernama Ata. Satu lagi surprise buat Tari. Lelaki itu bernama Matahari Jingga, kebalikan dari namanya sendiri. (hlm.213)

Sejak saat itu, Ata menjadi batu sandaran bagi Tari. Semua masalah Tari yang didominasi oleh perlakuan Ari selalu dibagikannya dengan Ata. Ari pun tidak terima dengan hal itu. Sampai pada saat Tari datang ke sekolah dengan mata sembap…

***

TERTEBAKKAH ending-nya? Esti Kinasih kurang memberi apresiasi yang baik tentang konflik dalam novelnya tersebut. Terkesan menggantungkan cerita. Ternyata tindakan Ari yang menghalalkan segala cara itu adalah sebuah awal teror. Pemandangan pada pagi hari saat Tari muncul dengan kedua mata sembap -Ari tidak bisa mengenyahkan bayangan itu dari kepalanya- merupakan awal sebuah elegi. Sampai detik ini, pagi itu terus membayangi dan membebani pikirannya. Karena itu, akan terus diganggunya Tari. Sampai kedua bibir gadis itu terbuka dan mengatakan penyebabnya….

Membaca novel ini dapat mempertajam nalar pembaca karena banyaknya teka-teki yang tersurat ataupun tersirat di dalamnya. Seperti yang dikatakan sebelumnya, novel itu memberi kesan penasaran yang luar biasa hebat pada para pembaca. Karena novel Jingga dan Senja ternyata memiliki kelanjutan cerita yang nantinya akan dituangkan pada novel kedua yang berjudul Jingga Dalam Elegi. Tak heran bahwa penulis mendapat acungan jempol dari berbagai pihak. Penggunaan kosa kata dan gaya bahasa yang bagus, menarik, dan tidak membosankan membuat karyanya disukai banyak orang. Pendeskripsian watak tokoh dalam cerita sangat jelas dan dapat dibayangkan oleh para pembaca dengan kombinasi imajinasi dalam diri tentunya.Ide cemerlang yang dimiliki oleh gadis dengan impian dapat mendaki Puncak Himalaya ini, tetap tidak boleh dipandang sebelah mata. Pemikirannya yang cerdas mampu menimbulkan konflik batin mendalam yang berkepanjangan bagi setiap orang yang membaca karyanya. Setiap harinya, lebih dari ratusan bahkan ribuan orang yang berbeda di salah satu forum diskusi dunia maya selalu mempertanyakan waktu terbitnya novel Jingga Dalam Elegi. Dua grup yang menamakan diri mereka Jingga Matahari Senja (JMS) & Ekspresi Menulis Berkarya dan Untaian Harapan (EMBUN) tak henti-hentinya berdiskusi atau sekedar membahas prediksi cerita selanjutnya. Bagaimanapun, itu merupakan sesuatu yang tak boleh dipandang sebelah mata.